“NGAPAIN berasuransi? Mending beli pulsa atau nongkrong di café. Toh, musibah tidak datang dalam waktu dekat. Nanti saja, pas sudah butuh dan punya uang banyak!” Pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataan dari sekelompok orang yang ‘kurang’ peduli dengan keadaan hidupnya itu, sering sekali saya dengar.
Beberapa kondisi berikut ini, mungkin perlu Anda pahami sebelum pertanyaan atau pernyataan mengapa harus membeli asuransi berkarat di benak Anda.
Pertama, Anda tidak perlu beli asuransi bila Anda memastikan bahwa Anda tidak memiliki dan tidak akan memiliki tanggungan sekarang dan di masa depan. Sehingga tidak ada orang yang akan bergantung hidupnya kepada diri dan pekerjaan Anda. Pastikan tidak ada orang-orang yang mencintai Anda, dimana kehidupan mereka bergantung pada Anda.
Kedua, Anda tidak perlu beli asuransi bila Anda memiliki dana yang berlimpah. Sehingga bila terjadi sebuah musibah dan mengakibatkan kerugian atau membutuhkan keuangan besar, Anda tidak kewalahan membayar semua kebutuhan perbaikan atau rekondisi harta benda atau diri Anda. Pastikan Anda telah memiliki dananya sebelum musibah menghampiri Anda.
Ketiga, Anda tidak perlu membeli asuransi bila Anda tidak mencintai dan tidak perduli kepada kehidupan dan masa depan orang-orang di sekitar Anda seperti orang tua, pasangan dan anak-anak Anda. Pastikan hati Anda sudah mati dan tidak mencintai mereka.
Keempat, Anda tidak perlu membeli asuransi bila Anda tidak memiliki risiko apapun dan Anda bisa menjamin segala sesuatunya aman dan terlindungi dari musibah apapun. Misalnya rumah Anda dibangun dari beton seluruhnya dan tidak mungkin terbakar. Pastikan diri dan harta Anda aman sentosa, dan terjaga dengan ketat sehingga tidak mungkin mengalami musibah.
Kelima, Anda tidak perlu beli asuransi bila klaim asuransi tidak dibayar oleh perusahaan asuransi. Pastikan Anda memnbeli polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan risiko Anda. Ngapain beli asuransi, hanya sekadar ada tanpa memahami perlindungan apa yang diberikan dalam polis tersebut. Jangan asal beli!
Hidup Penuh Ketidapastian
Setiap manusia dalam perjalanan kehidupannya selalu dihadapkan berbagai ketidakpastian dan perubahan di segala sisi. Perubahan itu, dapat saja menimbulkan bencana dan musibah, yang akan mengganggu dan meluluhlantakkan segala tatanan dan kenyamanan kehidupan yang selama ini telah dimiliki dan dijalani. Ketidakpastian ini merupakan sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa, yang mungkin dapat terjadi di setiap waktu dan mengenai setiap orang. Bila itu terjadi maka akan menimbulkan penderitaan, kesakitan, dan kerugian keuangan dalam jumlah yang tidak sedikit. Ketidakpastian ini dinamakan risiko, dan setiap manusia memiliki risikonya sendiri-sendiri. Tidak ada seorang pun yang terlepas dari risiko selama berada dalam kehidupan di dunia ini.
Salah satu risiko yang pasti terjadi dan dihadapi manusia adalah kematian dan menderita sebuah penyakit. Yang belum pasti adalah kapan, bagaimana dan di mana peristiwa tersebut akan terjadi. Selain kematian dan penyakit, manusia dihadapkan dengan risiko lainnya seperti kecelakaan, kebakaran, kebongkaran, kecurian, kebanjiran, gempa bumi, tsunami,dan musibah lainnya.
Hidup yang selalu berdampingan dengan risiko, mengharuskan Anda untuk berpikir dan mencari cara agar kehidupan Anda dapat berlangsung dengan lebih tenang dan nyaman, sehingga tujuan keuangan yang ingin Anda capai dan jalani, dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
Dalam kehidupan manusia di muka bumi, sangat banyak terdapat unsur ketidakpastian. Hal ini disebabkan karena begitu banyak peristiwa atau kejadian yang berada di luar kemampuan manusia itu sendiri termasuk perubahannya, seperti kondisi alam, teknologi, ekonomi, politik dan sosial budaya. Semakin bervariasi dan berkembangnya segala sesuatu di dunia ini, maka ketidakpastianpun akan selalu berubah dan semakin kompleks.
Ketidakpastian atau kemungkinan inilah menjadi suatu tantangan dan pekerjaan rumah bagi Anda, dimana ketidakpastian atau kemungkinan dapat saja menimbulkan suatu kerugian yang bersifat materi dan kerugian non-materi. Inflasi dan deflasi salah satu bentuk kemungkinan kerugian bersifat materi, dan “stress” serta gangguan pikiran berat akibat perubahan jaman adalah bentuk kerugian non-materi. Kita akan membatasi pembahasan hanya pada kemungkinan terjadinya kerugian materi.
Kemungkinan kerugian ini dapat disebut sebagai sebuah risiko, dan setiap manusia di dunia memiliki dan menghadapi risikonya masing-masing. Bila terjadi maka orang tersebut akan menderita kerugian keuangan, yang dapat mengganggu kestabilan keuangan, ekonomi bahkan rencana masa depan keluarga.
Beberapa Sumber Risiko
Alam. Risiko yang terkait dengan alam, bila terjadi akan menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar. Sebut saja peristiwa Tsunami di Aceh yang terjadi pada akhir tahun 2004 atau Gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2005. Kedua peristiwa tersebut menimbulkan kerugian yang sangat dahsyat.
Pembalakan liar di berbagai hutan, pembuangan sampah di sungai-sungai, pembangunan gedung-gedung termasuk mal-mal tanpa memperhatikan daerah resapan air, serta penggunaan sumber daya alam yang berlebihan oleh manusia membuat kondisi alam berubah sangat cepat dan menuju ke arah kehancuran. Istilah saat ini yang sering digunakan adalah pemanasan global atau “global warming”.
Gunung es di berbagai belahan duniapun sudah mulai mencair dan bahkan diperkirakan pencairan ini akan semakin hari semakin cepat. Secara sadar kita mengetahui bahwa permukaan air laut semakin tinggi, dan hal ini akan berdampak akan tenggelamnya beberapa pulau kecil dan semakin banyak permukaan daratan yang tertutup air laut.
Perubahan alam ini juga menimbulkan berbagai jenis penyakit baru yang sebelumnya tidak dikenal, mungkin akibat mikro organisme dan bakteri yang mengalami perubahan bentuk dan sifat.
Teknologi. Kemajuan teknologi adalah untuk kualitas kehidupan manusia yang lebih baik, dan manusia selalu ingin mencapai yang lebih modern, cepat dan lebih tinggi. Sebut saja teknologi komputer yang selalu berkembang setiap hari dan tidak pernah berhenti mencari inovasi baru.
Namun kemajuan teknologi menimbulkan suatu risiko yang besar apabila tidak dipergunakan dengan benar (digunakan tidak sesuai dengan buku petunjuknya), dan tidak diperlengkapi dengan berbagai alat keamanan dan keselamatan. Dan perlu dicatat kemajuan teknologi juga menimbulkan suatu risiko kerugian yang sangat besar yang dapat dilakukan oleh para pelaku kejahatan.
Teknologi juga tidak luput dari suatu cacat, karena diciptakan oleh manusia yang memiliki keterbatasan, walau telah diuji berulang kali. Teknologi memerlukan perawatan yang memadai agar dapat dipergunakan dengan selamat dan dalam waktu yang relatif lebih lama. Selain itu teknologi saat dipegunakan memerlukan suatu kehandalan dan ketepatan manusia selaku operator, sesuai dengan tata cara penggunaannya.
Secanggih apapun manusia menciptakan teknologi, namun alam tetap menjadi penentu dan kadang teknologi tidak dapat mengalahkannya.
Lakukan Pencegahan dan Perlindungan
Beberapa risiko dapat Anda cegah atau hindari sehingga kemungkinan terjadinya kecil, namun cukup banyak risiko yang setelah Anda cegah dan hindari masih tetap ada dan berpotensi membuat Anda menderita berkepanjangan. Selain luka badaniah, dan mengakibatkan luka pikiran, juga dapat mengakibatkan kerugian keuangan yang sangat besar dan akhirnya mengganggu kestabilan keuangan, serta kententraman dan kenyamanan perjalanan kehidupan Anda dan keluarga.
Ada beberapa risiko yang bila terjadi dapat Anda tanggulangi sendiri, dengan mempersiapkan dan memakai dana yang Anda miliki. Namun sangat banyak risiko yang melampaui kemampuan keuangan Anda bila terjadi, dan dapat membuat Anda jatuh miskin dan bangkrut.
Untuk menghindari risiko yang dapat mengakibatkan kehidupan Anda berubah 180 derajat dan akhirnya Anda menyesali semua yang telah terjadi, maka Anda harus mencari dan membeli perlindungan yang memadai yaitu membeli proteksi asuransi. Dengan membayar iuran premi yang relatif kecil, maka potensi kerugian besar yang Anda hadapi dapat ditanggulangi oleh asuransi.
Jangan pertaruhkan kehidupan dan masa depan keluarga Anda, dengan tidak memiliki perlindungan asuransi yang memadai.
Bagaimana Asuransi Membantu
Prinsip gotong royong yang melekat pada bangsa dan rakyat Indonesia, sebenarnya sangat mirip dengan cara kerja perusahaan asuransi. Saat sanak saudara Anda mengalami kesulitan dan atau kematian, maka Anda dan saudara serta sahabat Anda, akan menolong dan memberikan bantuan tenaga dan uang, untuk meringankan beban penderitaan sanak saudara Anda yang menderita tersebut.
Begitupun dengan cara kerja asuransi, dimana Anda dan nasabah asuransi lainnya membayar sejumlah iuran premi yang “murah” setiap tahunnya, dan asuransi akan memberikan hasil pengumpulan premi tersebut kepada nasabah yang mengalami musibah atau bencana. Ya, cara kerja asuransi seperti Anda bergotong-royong dalam menolong dan membantu sanak saudara Anda yang mengalami kesulitan dan kemalangan, namun dilakukan secara profesional, tertib dan teratur. Gotong royong yang dilakukan dan dikelola secara bisnis dan ditempatkan dalam sebuah perusahaan dinamakan asuransi.
Asuransi membantu Anda dalam mengubah sebuah ketidakpastian, menjadi sebuah perspektif mendekati kepastian. Asuransi memberikan sebuah jembatan atau jalan yang dapat Anda pergunakan, dalam melindungi kemungkinan kerugian keuangan atas sebuah atau beberapa musibah atau bencana.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang bisa Anda pertimbangkan mengapa Anda membutuhkan bantuan asuransi.
Tujuan Keuangan. Dalam mencapai tujuan keuangan dan kehidupan Anda, Anda memerlukan perlindungan asuransi, agar rencana tujuan keuangan Anda tidak terganggu dan Anda dapat mencapai hidup tentram, nyaman dan sejahtera. Anda memerlukan perlindungan asuransi, agar bila terjadi sebuah bencana atau musibah, kehidupan dan keuangan Anda tetap terjaga dan stabil, karena kerugian yang ada ditanggulangi oleh asuransi.
Asuransi menjadi sebuah persyaratan utama, dalam menata dan merencanakan kestabilan keuangan dan kehidupan masa depan yang sejahtera. Tanpa asuransi, Anda menempatkan kehidupan keluarga Anda dalam sebuah ketidakpastian, yang mengancam dan dapat membuat mereka miskin dan sengsara.
Biaya Perawatan & Pengobatan Mahal. Biaya hidup dari tahun ke tahun semakin meningkat, karena terjadinya inflasi yang begitu besar di Indonesia. Biaya perawatan dan pengobatan mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga membuat begitu banyak masyarakat Indonesia menjadi tidak mampu menikmati dan memperoleh pelayanan dan perawatan kesehatan yang memadai.
Bahkan sering Anda dengar ada seorang pasien dari kaum tidak mampu, yang ditawan dan tidak diperkenankan pulang, sebelum menyelesaikan segala biaya perawatan dan pengobatan selama berada di rumah sakit.
Apakah Anda sudah menghitung dan mengetahui berapa biaya yang harus Anda bayar saat Anda berada di sebuah rumah sakit? Apakah Anda sudah mempersiapkan dan memiliki sejumlah dana untuk membayar lunas seluruh tagihan tersebut? Atau Anda sudah siap ‘ditawan’ layaknya seorang narapidana saat Anda tidak mampu membayar tuntas seluruh kewajiban Anda?
Di mana Keluarga Anda akan Tinggal? Sebagian besar dari Anda yang berprofesi sebagai pegawai, dalam memiliki rumah Anda yang pertama, akan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari sebuah bank. Hal ini disebabkan harga rumah yang sangat mahal, dan Anda cukup menyediakan uang muka (down payment/DP) yang dipersyaratkan. Saat Anda masih menyicil selama jangka waktu KPR, maka bank mengharuskan Anda untuk mengasuransikan jiwa Anda dan rumah yang sedang Anda diami.
Apakah Anda mengetahui maksud dari persyaratan bank yang mengharuskan Anda untuk mengasuransikan jiwa dan rumah Anda tersebut? Bank tidak ingin menyita rumah Anda dan mengusir keluarga Anda dari rumah kediaman mereka, saat Anda mati dan tidak ada lagi pembayaran cicilan kepada bank. Bank juga tidak ingin Anda mengalami kesulitan dan akhirnya tidak mampu membayar cicilan rumah, saat rumah Anda mengalami kebakaran atau kerusakan akibat musibah alam.
Sekarang saat cicilan rumah Anda sudah lunas, apakah Anda masih memiliki asuransi atas jiwa Anda dan rumah Anda? Sudahkah Anda memikirkan nasib perjalanan kehidupan keluarga Anda, bila saat ini Anda mati? Apakah anak-anak Anda tetap dapat memperoleh makanan yang layak dan tetap dapat bersekolah? Apakah istri Anda sudah siap menjalani kehidupan setelah Anda tiada, tanpa bekal pekerjaan dan dana yang memadai sebagai modal kehidupan dan usaha? Dimana keluarga akan tinggal bila rumah yang Anda diami bersama mengalami musibah kebakaran atau kebanjiran atau gempa bumi, yang menghancurkan seluruh bangunan rumah Anda?
Tegakah Anda menyaksikan keluarga Anda hidup dan tinggal di penampungan pengungsi? Atau hidup dan tidur berlantaikan tanah dan beratapkan langit?
Hidup Anda di Tangan Anda
Banyak orang Indonesia yang sangat percaya, bahwa nasib dan kehidupan mereka sudah digariskan sejak awal dan tidak akan berubah dari keadaan saat ini. Mereka memang benar, karena akhirnya mereka hanya duduk pasrah dan tidak melakukan apapun yang sebenarnya harus dilakukan. Tuhan menginginkan semua umat-Nya hidup dalam kecukupan dan memperoleh segala fasilitas dan kenyamanan yang telah disediakan-Nya.
Tuhan tidak ingin manusia hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan dan kebodohan, sebaliknya Tuhan sangat menginginkan manusia hidup dalam kebaikan, suka cita dan kebahagiaan. Tetapi Tuhan sangat menghargai kebebasan dan kehendak manusia, sehingga apapun yang dilakukan manusia akan diterima dan disaksikan Tuhan, bahkan kala manusia melakukan perang sekalipun.
Sungguh Tuhan sangat menyayangi dan mencintai umat-Nya. Anehnya, kala manusia melakukan kesalahan dan kebodohan, mengalami musibah dan bencana, kemudian menderita berkepanjangan, mereka menyalahkan Tuhan yang membiarkan peristiwa ini terjadi pada dirinya. Tuhan tidak pernah tidur dan Dia akan selalu menjaga Anda dan saya dengan baik. Tapi itu terjadi setelah Anda dan saya melakukan tugas dan kewajiban terlebih dahulu, melalui pengamanan dan perlindungan yang memadai. Salah satunya melindungi diri dan aset yang dimiliki dengan proteksi asuransi yang memadai, agar bila terjadi sebuah musibah atau bencana, asuransi akan membantu Anda untuk membayar semua biaya dan tagihan yang ada.
Premi Asuransi adalah Biaya Keamanan
Seperti halnya Anda tinggal di sebuah komplek perumahan, Anda akan dibebankan sebuah iuran biaya sejumlah tertentu yang menjadi kewajiban Anda. Iuran biaya ini dipergunakan oleh pengurus RT Anda untuk membayar beberapa petugas, antara lain petugas kebersihan, petugas sampah dan petugas keamanan (satpam).
Anda bisa tidur lelap dan nyenyak di malam hari, karena petugas keamanan (satpam) yang bertugas akan berjaga dan berkeliling untuk mengamankan rumah dan lingkungan tempat tinggal Anda. Iuran biaya keamanan ini dipergunakan untuk membayar gaji satpam yang tidak akan kembali (no-refund/return).
Begitu pun dengan halnya iuran premi asuransi, yang benar adalah iuran premi Anda tidak akan kembali, karena akan dipergunakan oleh perusahaan asuransi untuk membayar nasabah yang mengalami musibah dan bencana, dan membayar ongkos operasional perusahaan asuransi yang bertugas sebagai ‘satpam’ Anda.
Saya sangat yakin, bila Anda yang masih merasa rugi bila premi asuransi yang Anda bayarkan ‘hangus’ dan tidak kembali, akan lebih rela premi ini hangus daripada tidak hangus dan kembali kepada Anda saat Anda mengalami musibah dan bencana.
Asuransi Minimal dalam Segala Kondisi
Beberapa jenis asuransi berikut ini adalah asuransi minimal yang harus Anda miliki untuk menjamin dan memberikan kepastian dalam melangkah dalam perjalanan kehidupan Anda dan keluarga.
Pertama, Asuransi Jiwa bagi Pencari Nafkah dengan nilai memadai, akan memberikan bekal dan modal bagi kelanjutan hidup keluarga yang ditinggalkannya. Membayar biaya hidup dan sekolah serta dapat menjadi modal bisnis bagi istri dan keluarga.
Kedua, Asuransi Kesehatan, yang menjamin biaya pengobatan saat Anda menderita sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Asuransi ini membantu meringankan Anda dalam membayar seluruh tagihan besar dari rumah sakit.
Ketiga, Asuransi Cacat Tetap, yang memberikan santunan saat Anda mengalami kecelakaan dan menderita cacat tetap selamanya.
Keempat, Asuransi Rumah, dengan jaminan kebakaran, gempa bumi dan kebanjiran, dan kelima, Asuransi Kendaraan Bermotor, dengan jaminan gabungan (comprehensive) plus tanggung jawab hukum kepada pihak ke 3 sebesar minimal Rp.50 juta.
Asuransi minimal harus Anda miliki, dan bila Anda ingin menekan dan menghilangkan beberapa polis asuransi minimal, maka Anda harus terlebih dahulu menekan dan menghilangkan biaya hidup yang bersifat kebutuhan sekunder. Jangan ‘mengorbankan’ asuransi, demi mempertahankan biaya hidup yang berada dibawah kebutuhan sekunder, karena itu berarti Anda meletakkan keluarga Anda dalam bahaya dan ketidakpastian.
Lakukan Manajemen Risiko
Sebelum semua terlambat, Anda diharapkan dapat segera melindungi kestabilan keuangan dan masa depan keluarga Anda atas berbagai jenis risiko yang dapat terjadi pada diri dan keluarga Anda.
Dalam rangka pencegahan kerugian keuangan yang lebih besar, Anda perlu melakukan langkah-langkah: 1) Lakukan identifikasi risiko yang Anda hadapi; 2) Analisa risiko yang telah diidentifikasi tersebut, berapa besarnya kerugian bila terjadi, kemungkinan terjadinya dan frekuensi kemungkinan tersebut; 3) Seleksi risiko dan bagi dalam beberapa kategori, dari yang besar, sedang dan kecil; 4) Pengambilan keputusan, risiko apa saja yang dapat ditahan (self-insured), dihindari (avoid), dikurangi (reduce) dan harus dipindahkan / transfer (insurance)
Dengan perhitungan yang matang dan terencana, Anda dapat memutuskan untuk menahan sendiri (self-insured) beberapa risiko. Bila risiko tersebut terjadi maka keluarga Anda tetap dalam keadaan baik dan keuangan Anda tetap stabil. Self-insured disini mengharuskan Anda mempersiapkan dan memiliki dana khusus yang terpisah, dan akan dipergunakan untuk membayar/menutup kerugian bila risiko tersebut terjadi.
Tindakan penghindaran (avoid) dan pengurangan risiko (reduce) dapat Anda lakukan dengan tidak menggunakan sebuah alat atau memperbaiki segala sarana dan prasarana serta lebih berhati-hati dalam menggunakan dengan memperhatikan segala prosedur dan tata cara, untuk menghindari kecelakaan dan peristiwa yang tidak diinginkan.
Setelah Anda melakukan self-insured, avoid dan reduce akan beberapa jenis risiko, masih terdapat risiko besar yang harus Anda hadapi dan bila terjadi dapat mengakibatkan prahara ekonomi dan kesengsaraan berkepanjangan. Tidak ada jalan lain dan jangan pertaruhkan kehidupan, kebahagiaan dan masa depan keluarga yang Anda cintai, tanpa perlindungan yang memadai.
Jangan mengatakan bahwa Anda sangat mencintai anak-anak dan keluarga Anda, bila Anda tidak memiliki perlindungan asuransi bagi masa depan mereka, dan Anda biarkan mereka berjalan di perjalanan kehidupan ini tanpa suatu kepastian. Karena itu sama saja Anda seperti remaja picisan yang hanya bisa mengobral cinta gombal!!! ***
(Dari Buku “Asuransi Buat Apa, Mari Berdamai dengan Risiko”, Diterbitkan KUPASI – Gagas Bisnis Indonesia, 2012)
ANDREAS FREDDY PIELOOR adalah seorang perencana keuangan independen (Financial Planner). Memulai karir di industri asuransi pada perusahaan Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), dan kemudian berlanjut pada Asuransi Tokio Merine, Wahana Tata, Allianz Utama Indonesia, Danamon Asuransi dan perusahaan pialang asuransi bernama Accette (d/h Ultramas). Bersama beberapa profesional asuransi, ia mendirikan PT Antara Intermediary Indonesia – sebuah pialang asurnsi.
Tepat di usia 50, ia mengundurkan diri dari profesional asuransi dengan jabatan terkahir Direktur Utama PT Antara. Ia kemudian membangun lembaga pelatihan perasuransian dan keuangan bernama ITIKAD ACADEMY. Ia juga menjadi dosen pada Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti, dan menjadi fasilitator pada Lembaga Manajemen Asuransi Trisakti (LPMA Trisakti).
Sebagai penulis, AFP sudah menelorkan 12 buku tentang asuransi dan keuangan, di antaranya “Jangan Beli Unit Link”, dan Jangan Mau pensiun Berkarat, Melarat, dan Sekarat”.
No Comments