
Pandemi Covid-19 telah memaksa pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Salah satunya adalah kebijakan bekerja dari rumah (WFH).
Lalu, sebagaimana kita saksikan, media sosial dilimpahi postingan sejumlah kegiatan yang dilakukan secara online. Orang-orang melakukan pendidikan, pelatihan dan rapat-rapat melalui aplikasi Zoom dan yang sejenis itu. Setiap orang berlomba tampil di dunia maya, dan orang-orang tampak lebih kreatif.
Melihat sekilas, tampaknya semua oke-oke saja, kegiatan berjalan mulus-mulus saja. Tapi apakah benar sesederhana itu? Apa tantangan dan kendala yang dihadapi? Jenis pekerjaan apa saja yang bisa dan atau sulit dilakukan dari rumah? Apa sisi menyenangkan dan tidak menyenangkan bekerja dari rumah atau bekerja di kantor dalam masa pandemi ini? ‘Kenormalan’ baru macam apa yang bakal terbentuk sebagai kultur baru dalam bekerja pasca pandemik?
Para Kupasian menandai masa pandemi Covid-19 dengan membuat tulisan yang ditayangkan setiap 2 hari, untuk berbagi pengalaman dan perspektif. Mereka adalah
Dadi Adriana, Delil Khairat, Jeffrey Stevenson, Agus Subrata, Ana Mustamin, Antony Japari, Erwin Noekman, Wismar Nainggolan, Odang Muchtar, Munawar, Noviar Yuana, Irvan Rahardjo, Untung H Santosa, dan Yani A Mustamin.
Selamat membaca.
Ketua Umum KUPASI. Saat ini CEO Maraja Communications, CEO Insurance TV dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah Sastra & Gaya Hidup MAJAS. Pernah menjabat Direktur SDM dan Umum Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Direktur Eksekutif DPLK Bumiputera, CEO Dharma Bumiputera Foundation yang mengelola STIE Dharma Bumiputera dan Bumiputera Training Center; Kepala Departemen Komunikasi Korporat AJB Bumiputera 1912, dan dosen pada Universitas Prof Dr. Moestopo (Beragama) dan Universitas Paramadina, Jakarta Selain aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi, ia juga dikenal sebagai pembicara publik di bidang Komunikasi.
No Comments